Terastoday.com,BOLMONG– Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yusra Alhabsyi menjadi salah satu pemateri dalam Seminar Nasional Manajemen (SENAMA) 10 dan Call For Papers 2025. Kegiatan ini digelar secara virtual melalui Zoom Meeting, Sabtu (4/10/2025).
Seminar bertema “Strategi Bisnis untuk Mencapai Ketahanan, Keberlanjutan, dan Tata Kelola Kolaboratif” menghadirkan akademisi, praktisi, peneliti, serta pemangku kepentingan dari berbagai daerah di Indonesia. Forum tersebut menjadi ruang diskusi nasional tentang pembangunan berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Yusra membawakan materi berjudul “Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Menunjang Potensi Pertambangan dan Pertanian di Kabupaten Bolaang Mongondow.” Ia menegaskan bahwa kualitas SDM menentukan arah ekonomi daerah.
“Sumber daya alam yang melimpah hanya akan menjadi potensi, bukan kekuatan ekonomi, jika tidak didukung oleh kualitas SDM yang unggul dan siap bersaing,” tegas Yusra.

Fokus pada Kawasan Industri Mongondow
Pemkab Bolmong, kata Yusra, telah menyiapkan langkah konkret melalui pengembangan Kawasan Industri Mongondow (KIM). Kawasan seluas 1.780 hektare itu diproyeksikan sebagai pusat industri baru di Sulawesi Utara sekaligus motor penggerak investasi.
Lokasi KIM berada di area strategis, dekat dengan pelabuhan, bandara, pusat pemerintahan, bendungan, dan kawasan wisata. Kawasan ini juga terhubung langsung dengan Jalan Trans Sulawesi sehingga memperkuat daya tarik investor.
Beberapa perusahaan besar telah beroperasi di kawasan tersebut. Di antaranya PT Conch North Sulawesi Cement (semen), PT J Resources Bolaang Mongondow (emas), PT Kawasan Industri Mongondow (pengelolaan kawasan), dan PT Kemindo Cao Resources (kapur tohor).
“Dengan hadirnya perusahaan strategis ini, kami ingin masyarakat Bolmong menjadi pelaku utama pembangunan, bukan sekadar penonton,” ujar Yusra.
Penguatan SDM Lokal
Selain infrastruktur industri, Pemkab Bolmong menitikberatkan pada penguatan SDM. Menurut Yusra, tenaga lokal harus memiliki kompetensi agar mampu bersaing di tengah derasnya investasi.
Pemerintah daerah mendorong pendidikan vokasi serta pelatihan berbasis industri. Program ini dijalankan melalui kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga pelatihan, dan dunia usaha.
CSR dari sektor swasta juga diarahkan untuk memperkuat kapasitas masyarakat. “Kita tidak ingin CSR hanya bersifat seremonial. Program ini harus menyentuh pendidikan, pelatihan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Dengan strategi tersebut, lapangan kerja diperkirakan akan semakin terbuka dan wirausaha lokal lebih mudah tumbuh.
Modernisasi Pertanian untuk Ketahanan Pangan
Selain sektor industri, pertanian tetap menjadi pilar penting ekonomi Bolmong. Yusra menegaskan bahwa pertanian modern diperlukan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga ketahanan pangan.
Pemerintah daerah melaksanakan pelatihan penggunaan alat pertanian modern bagi kelompok tani. Kapasitas petani juga ditingkatkan agar hasil produksi memiliki nilai tambah di pasar.
“Pertanian modern bukan sekadar alat canggih, tetapi kemampuan mengelola hasil agar memberi keuntungan lebih besar bagi petani,” jelasnya.
Dengan langkah tersebut, kesejahteraan petani dapat ditingkatkan. Pada saat yang sama, cadangan pangan daerah terjaga dan kelestarian lingkungan ikut dipertahankan.
Menuju Bolmong Tangguh
Dalam sesi penutup, Yusra menegaskan bahwa arah pembangunan Bolmong tidak lagi bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam. Pembangunan manusia, tata kelola pemerintahan, dan keberlanjutan lingkungan kini menjadi fokus utama.
Ia mengajak seluruh elemen pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat untuk bersinergi mewujudkan visi tersebut.
“Kita ingin Bolmong menjadi daerah yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi. Kuncinya ada pada manusianya, bukan semata pada kekayaan alam,” tutup Yusra.
Terastoday | Sumber Informasi Rakyat Media Online Bolaang Mongondow Raya