Terastoday.com,BOLMONG– Puluhan ton beras telah didistribusikan oleh Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kepada ratusan Kepala Keluarga (KK) di wilayah rawan pangan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap lonjakan harga beras yang terus terjadi sejak awal Juli 2025.
Distribusi dilakukan melalui program Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dengan menyasar enam desa yang telah dipetakan berdasarkan data Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2024, yang mengidentifikasi wilayah dengan tingkat kerentanan pangan tinggi.

Wakil Bupati Bolmong, Dony Lumenta, menegaskan bahwa pembagian beras ini merupakan langkah konkret yang diambil untuk menjawab keresahan masyarakat atas tingginya harga kebutuhan pokok, khususnya beras.
“Pemerintah tidak tinggal diam. Program ini adalah bagian dari solusi untuk mencegah krisis pangan,” ujar Dony dalam sambutannya saat penyaluran bantuan di Desa Siniung, Kecamatan Dumoga, Senin (14/7/2025).
Wabup Dony menjelaskan, bahwa CPPD adalah instrumen negara dalam menangani gejolak harga pangan serta mencegah kelangkaan di daerah rentan.
“Melalui cadangan ini, pemerintah dapat masuk langsung ke pasar dengan intervensi berupa bantuan beras. Dengan CPPD, kestabilan harga bisa dijaga, dan masyarakat di wilayah rawan pangan bisa terbantu langsung,” terang Wabup Dony Lumenta.

Sementara itu, Kepala DKP Bolmong, I Wayan Mudiasa membeberkan, sebanyak 10 ton beras telah disalurkan secara serentak di enam desa, yaitu Desa Sauk (Kecamatan Lolak), Desa Nanasi (Poigar), Desa Kolingangaan (Bilalang), Desa Siniung (Dumoga), Desa Dumoga 3 (Dumoga Timur), dan Desa Toraut Tengah (Dumoga Barat). Penyaluran dilakukan langsung oleh jajaran Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bolmong.
“Khusus di Desa Sauk, bantuan diberikan kepada 150 KK dengan total beras yang dibagikan sebanyak 1,5 ton,” jelasnya
Lebih lanjut kata dia, masing-masing kepala keluarga menerima 10 kilogram beras. Penyaluran serupa dilakukan di lima desa lainnya sesuai jumlah penerima dan kebutuhan lokal masing-masing.
‘Program ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung terhadap daya beli masyarakat dan membantu mengendalikan inflasi harga pangan di tingkat daerah,” pungkasnya. (Adv/Chago)
Terastoday | Sumber Informasi Rakyat Media Online Bolaang Mongondow Raya