Terastoday.com,BOLMONG– Lonjakan harga beras yang semakin mencemaskan masyarakat Bolaang Mongondow (Bolmong) mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
Dalam rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar Rabu (02/07/2025), indikasi penimbunan beras di tingkat penggilingan dan pengepul menjadi sorotan utama.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati Bolmong, Yusra Alhabsyi, SE, itu dihadiri sejumlah instansi kunci, termasuk Kepala Bulog Bolmong, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kepala Pengadilan Negeri Bolmong, serta perwakilan dinas teknis di lingkungan Pemkab Bolmong.
Dalam arahannya, Bupati Yusra menekankan pentingnya pengawasan terhadap rantai distribusi beras di tengah situasi harga yang terus melambung. Dinas terkait, seperti Pertanian dan Perdagangan, diminta segera turun ke lapangan untuk menyelidiki potensi penimbunan.
“Saya harap Dinas Pertanian dan Perdagangan tidak hanya menunggu laporan. Informasi tentang penimbunan beras di gilingan harus dicek langsung,” tegas Bupati dalam rapat tersebut.
Harga beras yang sebelumnya berada pada level stabil, kini telah menunjukkan kenaikan signifikan. Data dari Bulog Bolmong mencatat bahwa pada Februari hingga Mei 2025, harga beras dari tingkat petani dan penggilingan berkisar antara Rp12.749 hingga Rp13.880 per kilogram.
Namun, pada bulan Juni, harga melonjak tajam ke angka Rp15.167 hingga Rp16.083 per kilogram untuk jenis non-premium dan premium.
Kondisi ini dinilai dapat membebani masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah yang sangat bergantung pada bahan pokok tersebut.
“Kalau penimbunan terjadi di tengah kelangkaan atau lonjakan harga, ini harus segera dihentikan. Kita tidak boleh membiarkan permainan seperti ini merugikan rakyat,” ujar Bupati.
Selain pengawasan distribusi, Pemkab Bolmong juga menyiapkan program intervensi harga melalui pasar murah. Namun, langkah ini ditegaskan bukan solusi permanen, melainkan hanya sebagai bentuk antisipasi jangka pendek.
Sementara itu, Kepala Bulog Bolmong, Ermino Alam, menyampaikan bahwa stok Beras Cadangan Pemerintah (BCP) saat ini dalam kondisi aman dan dapat digunakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan daerah.
“Stok kami masih cukup untuk delapan bulan ke depan. Jika dibutuhkan, distribusi bisa segera dilakukan sesuai aturan,” ungkap Ermino.
Harga pembelian gabah juga telah ditetapkan Bulog pada kisaran Rp6.500, dengan harga jual beras berada di angka Rp11.500 per kilogram.
Rapat TPID ini pun ditutup dengan seruan kepada seluruh stakeholder untuk aktif melakukan pemantauan, melaporkan potensi penyimpangan, serta berkolaborasi menciptakan stabilitas harga pangan di Bolmong. (Chago)