Terastoday | Sumber Informasi Rakyat Media Online Bolaang Mongondow Raya
“Gas LPG 3 Kg di Bolsel Kian Langka: Dinas Bungkam, Permainan Harga Diduga Dibiarkan”
Terastoday.com,BOLSEL– Kelangkaan gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terus dibiarkan tanpa solusi. Sepanjang tahun 2025, penderitaan masyarakat akibat sulitnya memperoleh gas subsidi justru semakin diperparah oleh lonjakan harga yang tak masuk akal.
Dugaan praktik nakal di tingkat pangkalan makin santer diperbincangkan. Gas yang semestinya dijual sesuai HET justru dilempar ke pasar melalui pengecer dengan harga selangit.
“Di pangkalan sudah jarang dapat. Kalau ada pun, pengecer yang pegang lebih dulu. Kita terpaksa beli sampai Rp40 ribu per tabung,” ungkap Niasari, warga Pinolosian, Kamis (17/4).
Krisis gas LPG ini seolah dibiarkan membusuk oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bolsel. Pengawasan di lapangan nyaris tidak dilakukan, dan evaluasi distribusi tidak pernah digelar, meski keluhan warga terus berulang.
“Disperindag hanya diam, sementara rakyat dibiarkan menderita. Tidak ada langkah, tidak ada tindakan,” sindir Ketua LP2KP Bolsel, Amin Laiya.
Menurut Amin, sikap masa bodoh dari Kadis Perindag Bolsel, Suprin Muholaingo, seharusnya menjadi alasan kuat bagi Bupati untuk mencopot jabatannya.
“Ini kelalaian nyata. Kalau dibiarkan, artinya pemerintah juga ikut menutup mata terhadap kesengsaraan rakyat,” tegasnya.
Di tengah kelangkaan yang makin menggila, pihak distributor justru mengklaim tidak ada kendala dalam pengiriman gas. Stok disebut normal, dan jalur distribusi dikatakan berjalan sesuai prosedur.
“Distribusi dari kami aman, pengiriman lancar. Kalau gas tidak sampai ke warga, jelas bukan di pihak kami masalahnya,” beber seorang karyawan distributor yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Disperindag Bolsel, Suprin Muholaingo, tidak memberikan jawaban atas konfirmasi yang dilayangkan redaksi. Tim/*
