Terastoday.com,BMR– Baru-baru ini, sebuah postingan di Facebook menjadi viral dan menarik banyak komentar dari netizen di Bolaang Mongondow Raya (BMR). Pengguna akun Facebook, Norma Ali Paputungan, yang dikenal sebagai pebisnis sukses di Kota Kotamobagu, membagikan pengalaman pribadinya tentang jebakan riba.
Dalam unggahannya, ia menceritakan bagaimana keluarganya terlilit hutang hingga usaha taylor milik suaminya bangkrut.
Kisah Kelam Akibat Riba
Norma Ali Paputungan mengungkapkan bahwa lima tahun lalu, keluarganya membutuhkan modal usaha tambahan. Hingga memaksa ia dengan keluarganya meminjam uang modal dengan bunga tinggi.
“Memang saat ini banyak yang melihat kehidupan saya sekarang, tapi jauh sebelum usaha saya seperti sekarang, kurang lebih lima tahun lalu, saya sudah memutuskan untuk tidak terjerat riba,” tulisnya di akun Facebook pribadinya.
Ia juga berbagi bahwa pada saat itu, uang yang mereka miliki sangat pas-pasan. Namun, Norma memilih untuk menghindari riba dan mencoba memutar uang yang ada sebisanya.
“Saya memilih bersabar dan memutar uang semampunya. Alhamdulillah, selagi kita berusaha menghindar dari riba, ada jalan-jalan yang Allah SWT berikan dari setiap masalah yang ada,” tulisnya.
Respon Netizen yang Beragam
Niat hati ingin berbagi pengalaman agar menjadi pelajaran bagi orang lain, Norma justru mendapat respon beragam dari para netizen. Beberapa netizen menilai bahwa Norma terlalu berlebihan dalam membagikan kisahnya tersebut.
“Sama dengan mereka yang berkelimpahan keuangan, mudah bicara tentang riba. Tapi untuk kita yang susah, mau tidak mau harus pakai riba karena zaman sekarang hanya dengan jalur riba yang cepat mengatasi masalah,” tulis salah satu netizen di kolom komentar.
Ada pula pengguna Facebook yang mengaitkan perkara riba dengan riya’, karena Norma kerap memposting momen pribadinya dan kebiasaan berbagi dengan masyarakat.
Norma Ali Paputungan Tetap Berpegang pada Prinsip
Meskipun mendapat banyak komentar negatif, Norma tidak merasa bahwa dirinya menyinggung perasaan orang lain. Menurutnya, dalam agama Islam, sudah jelas diajarkan untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.
“Meskipun pahit, tapi tugas seorang muslim itu adalah saling mengingatkan dalam kebaikan, apapun itu harus tetap disampaikan,” pungkasnya.
Riba Dalam Pandangan Islam
Riba diharamkan dalam Al-Qur’an dan diakui oleh para ulama melalui ijma’. Untuk menghindari riba, individu harus bijak dalam transaksi jual beli dan pinjaman.
Menurut istilah, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Riba menurut al-Qur’an, al-Hadits, dan ijma’ ulama hukumnya haram. Riba termasuk dosa besar yang dapat melebur amal-amal kebajikan.
Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Riba
Ada banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan keharaman riba, di antaranya:
- Surat Al-Baqarah, ayat 275: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila.”
- Surat Ali Imran, ayat 130: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.”
Mengatasi Riba dengan Bijak
Bagi umat Islam, menghindari riba adalah suatu keharusan. Norma Ali Paputungan telah membuktikan bahwa dengan keteguhan dan kesabaran, kita dapat keluar dari jeratan riba dan mencapai kesuksesan.
Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan dan tetap berpegang pada ajaran agama. (Chago)